Papan Nilai Semester...
Papan ini, ya papan ini, dia yang berkulit hitam (sebenarnya bagian yang ini saya mau protes, kenapa harus hitam, kenapa tidak putih saja seperti papan mading ataupun white board, ini kan bisa mengakibatkan kami yang secara fisik emang memiliki warna yang agak gelap bakalan dipanggil "Heh, papan nilai..." mudah-mudahan saja tidak. dan jangan sampai, apalagi setelah tulisan ini dipublish), well, kita kembali, berpostur rata, dengan tinggi yang semampai, kaki yang kurus, tanpa lutut dan tumit, berperawakan indo, mata yang bulat, hidung yang mancung dan bibir yang tebal... (woi...woi... ini papan???). pokoknya gitulah, ini kan papan kampus saya, bukan papan kampus kalian, jadi kagak boleh protes ok... well kita balik lagi mangkuknya...
Papan ini dengan berbagai karakteristik yang saya sematkan tadi, dia adalah saksi buta, dan juga bisu, dan ternyata juga tuli, tempat sebagian mahasiswa yang tiba-tiba sontak kegirangan, bernyanyi, berteriak (tentu bukan termasuk saya) karena namanya muncul diiringi nilai yang menawan. dan sebagian lagi, miris kawan, miris. dengan wajah tertunduk, mata yang menyipit dan berkaca-kaca, bibir yang melengkung kebawah, hidung yang kembang-kempis, dan bahu yang naik turun... (tentu yang ini juga bukan termasuk saya...), yang ini akibat namanya muncul diiringi dengan nilai yang menggemparkan... "E" dalam hati, "apa yang hendak saya katakan ketika orang tua ngelihat hasil KHS saya ini??? apa sebaiknya kalau entar KHSnya sudah keluar saya kirim saja kealamat kos saya sendiri lagi ya, atau kealamat kosannya temen... (sebuah otokritik tentang sebagian yang masih dipraktikkan mahasiswa.)". maka berhati-hatilah, karena sejatinya kebohongan akan diikuti dengan kebohongan-kebohongan berikutnya... percayalah... percayalah... percayalah... (gaya bang NAPI yang lagi update status di FB).
Wah sepertinya ini sudah ngalur ngidul, karena sejatinya ketika menuliskan judul diatas hal yang ingin saya utarakan adalah kerinduan menatap papan nilai itu lagi, karena kini nama saya tidak lagi tercantum di papan nilai itu. saya masih ingat betul ketika masa-masa itu, ketika ada kabar dari teman, "zul, nilai udah keluar di papan, tapi aku lupa lihat nilaimu". besoknya dengan perasaan berdebar-debar sayapun turut beranjak untuk melihat nilai saya di papan, namun miris kawan, miris... kertas sudah terkoyak dengan potongan yang tidak biasa, penuh seni, melikuk dari atas sampai kebawah, seakan dikoyak penuh amarah dan kebencian yang mendalam, jadilah nama saya dan beberapa teman yang lain ikut terkena bencana ini, sreekkkkk.... nama saya tinggal "z" nya doang... miris...
Yah, dari dahulu begitu lah nasib papan nilai kami, tempat mahasiswa melampiaskan emosinya, baik senang maupun sedih, dan sepertinya dia yang paling tahu tentang karakter semua mahasiswa disini, karena hampir seluruh mahasiswa pernah bertatap papan dengannya...
Salam rindu buat papan nilai kami, buat dia yang selalu khas dengan warna kejayaannya "hitam"
2 komentar:
hahaha.....
trend ketawa 2012... hahihuheho...
Posting Komentar