Manok merah jambu...
ini cerita tentang perjalanan seonggok manok dalam menemukan belahan heparnya...
kisah ini bermula dari kedatangannya pada sebuah tempat yang kemudian merubah arah hatinya selama ini, dari sosok makhluk yang selalu dicinta karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, terkecuali kelebihan berat badannya (yang selalu menjadi momok baginya).
ditempat itu pertemuannya dengan sesosok makhluk lainnya telah menghidupkan kembali lentera hatinya yang hampir saja mati karena telah terlalu lama meredup.
namun dia tidak pernah berpikir bahwa didalam dunia dongeng ini segalanya bisa saja terjadi, dan ketika dia menyadari bahwa hatinya telah sangat terpaut dengan orang tersebut diapun semakin tersiksa, tersiksa, dan tersiksa, ternyata benar yang dikatakan oleh khalil gibran, mencintai sesosok makhluk adalah sebuah ketersiksaan, namun mencintai juga adalah sebuah keniscayaan, terlebih lagi adanya batasan yang sangat sakral yang apabila dia langgar maka statusnya sebagai manok akan dicabut dari keluarga besarnya...
karena
berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, sang manok merah jambu pun semakin tersiksa, karena apa, karena baru kali ini dia mendapati sosok yang sangat-sangat aneh, diam, sepi, sunyi, sepi lagi, sunyi lagi, diam lagi, begitulah terus-menerus hingga diapun berikrar akan mencintainya dalam diam...
bagaimana kisah selanjutnya? kita nantikan saja seperti apa mozaik-mozaik kisah mereka tersusun seperti puzzle yang kami miliki potongannya...
to be continued... (cerita jangka panjang... mungkin sambungannya tahun depan.... hehehe.)
0 komentar:
Posting Komentar