Tamparan 2 Tangan dan Pasukan Delapan (8)

hari itu.....
hari itu... aq lupa ntah tanggal berapa, demikian juga bulannya aku lupa, kalau tahunnya agak-agak inget gitu sih, kalau gak betul salah tahun 2003, pada masa itu zul azmi kecil bersama teman-temannya sedang mengikuti latihan PASKIBRA di SMP ------- MEDAN (Sensor), hah... aku ingat kejadian itu sekitar bulan-bulan 6 karena 2 bulan menjelang Bulan Kemerdekaan RI yang kesekian kalinya.Ya...ya...ya... Disiang yang cerah itu, lazimnya sih "gersang", karena di sekolah kami pepohonannya boncel-boncel (bonsai tercecel, tercecel=tercicil=cicil=kecil, g' nyambung yah, ntahlah...), katanya sih karena program School Greennya baru pada tahap perencanaan, namun bukan perencanaan di atas kertas, melainkan di dalam konsep, dan juga bukan konsep yang di tulis di atas kertas, melainkan konsep yang terlintas begitu saja di dalam memory, yang juga nggak tahu ntah memory siapa, dan lagi-lagi ntahlah....

back to serious.... (bukan Back to Chorus...)
siang itu kami di latih oleh seorang guru kawakan (bahasa inggrisnya Old Teacher gitu), yang juga merupakan pembina paskibra sekaligus pramuka dan juga pembina fisika kelas 2, guru fisika gitu gamblangnya, hahaha ... ntahlah...
ketika sedang dalam sesi latihan yang begitu mencekam dan menyiksa itu (kenapa saya bilang mencekam, sebentar lagi kita akan tahu apa maksudnya) tiba-tiba sang guru berkata "hei kamu!!! yang menunduk!!!" apesnya siang itu aku sedang menghayal, sehingga suara bentakan dari pak guru tidak saya indahkan dan hanya terdengar sayup-sayup diantara lamunanku, akibatnya aku tidak tahu bahwa siswa yang dipanggil adalah saya... jadilah beliau datang menghampiri kami, tepatnya menghampiri saya,lebih tepatnya lagi berdiri di depan saya dan sebelum saya sempat sadar... "Bam-Prak-Prak-Prak" (ditampar maksudnya, "Double Tampar Attack") dua tangan, kiri dan kanan, menghimpit kedua pipi saya yang kata teman-teman pipi yang hitam-hitam kereta api, biarpun hitam gak bisa di putihi. Sedetik itu pula aku tersadar dari lamunanku, dan tersadar bahwa baru saja terjadi banturan yang cukup mengagetkan di wajahku, persis seperti kagetnya warga nagasaki dan hiroshima jepang ketika amerika menjatuhkan bom atom.wajah ini terpaku dan tak satu katapun keluar dari bibir gelapku, namun dibalik itu semua batin ini menjerit "huuwwaadoohhhhhh........" hahaha.... sakitnya sih g' seberapa, malunya ini yang g' ketulungan,

akibat dari peristiwa itu jadilah aku seorang paskiber (sebutan gaul untuk para Paskibra) yang kukuh, kekeh, dan kokoh, serta tahu menempatkan posisi (tahu kapan harus melamun lagi, hahahah....). dan karena keteguhanku akhirnya aku terpilih sebagai pasukan delapan (Pasukan penggerek bendera), ini adalah sebuah kehormatan bagiku, tapi aku gak tahu kenapa hal ini bisa terjadi mungkin karena kegigihanku mengikuti latihan (positif thinnking), padahal sesungguhnya karena tubuhku yang kurang tinggi (pendek yang diperhalus), karena pasukan delapan pada saat itu adalah orangnya pendek-pendek dan mungil-mungil (kecuali aku), karena aku dapet gelar sendiri yaitu imut (item mutlak). hahahha.... ntahlah....

Prestasi : sekali membuat robek bendera latihan (Hijau Kuning) ketika gladi resik I

0 komentar: