Fenomena Sapi Kurban... bab curhat...

Jadi...
sengaja saya mengawali tulisan ini dengan kata "jadi" agar terlihat sedikit serius, yah soalnya ini bagian dari rekonstruksi image... secara hampir 90% tulisan saya itu trend imagenya ngasal bin kelayapan entah kemana-mana, tiba-tiba muncul lagi tanpa alasan yang jelas... 
ok stop ini babnya serius...

10 zulhijjah kemarin, hari raya kurban, kebetulan saya dapat ajakan dari dinas setempat buat ikut pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban, menarik kawan, menarik... jarang-jarang loh, setahun juga 12 bulan, dan sebulan juga 4 minggu, apa lagi seminggu, tetaplah 7 hari...

yah walaupun sampai disitu cuma ngelihatin sapi-sapi diiketin kakinya, trus di smack sampai down, kemudian di palangin kayu di kaki, trus diinjek, kebayang g' lu gimana keadaan tuh sapi, sakit kawan, sakit, coba deh kalian bayangin, udah diiket2, kemudian di smack sampai down,  dipalangin kayu dan diinjak... sakit gak, nah begitu lah keadaan tuh sapi-sapi...

ketika sedang miris-mirisnya saya ngelihat tuh sapi, tiba-tiba terdengar suara dari belakang... 
"bang... bang, yang pakai baju oranye, celana loreng-loreng, rambut hitam, kulit juga, berkumis tipis, dan berjenggot, tinggi kira-kira 170 cm, ukuran sepatu 42, ukuran baju L, ukuran celana 31,5...." gila' aja, ini manggil apa nyensus sih... 
sadar yang dipanggil itu 100% ciri-ciri saya, saya pun menoleh kearah sumber suara, terlihat seekor lembu sedang mengerlipkan matanya plus melambai-lambai gitu... busyet ini lembu apa siluman (kaget yg pertama), busyet lagi... ini lembu KW pula'... (kaget yg kedua), busyet... ini lembu bisa ngomong... (kaget yg ketiga), busyet... (kaget yg berikutnya mengalami sensor lokal karena tidak lulus...)

sedetik kemudian, saya menghampiri tuh sapi, yang kadang-kadang juga dipanggil lembu...
ternyata saya diajak kepojokan oleh tuh lembu, katanya dia mau curhat gitu... ya sudahlah sebagai calon dokter hewan yang baik saya pun mendengarkan curhatan tuh sapi dengan khidmat...

(sebagai laporan kisah ini terjadi di Mabar...)
sapi: bro, what's your name?
saya:(busyet ini sapi bule'), iya, my name zul, you can call me "z"
sapi: ok..ok... i see, iki loh zul, aku ini onok unek-unek seng aku ceritain karo kue loh zul...
saya: "busyet ini sapi bule apaan..." yo wes, ceritain wae lah, aku siap dengerin...
sapi: aku mau protes zul, protes, sepertinya dewasa ini kami dan perayaan kurban ini hanya dijadikan ritual, sebatas ritual zul, terkadang juga mendekati kampanye... tidak lagi berdasarkan nilai-nilai kesungguhan ibadah... coba deh, kamu perhatikan tuh orang-orang yang ngulitin tuh sapi, celana pendek sepaha, tidak menutup aurat, plus tatto di tangan kanannya, apakah itu benar menurut kamu zul, hah... kemudian untuk ranah yang lebih luas, tingkat nasional, tiap tahun kurban, namun tiap tahun juga meningkat kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme, bisa jadi tahun lalu mereka memberi kurban, hari ini mereka tergeletak di penjara, aneh bukan... aneh... kami hanya dijadikan tumbal ritual mereka, saya mau protes zul, protes...
zul: ok pi, oh iya tadi siapa nama kamu?
sapi: antonio bandrek-an....
zul: (busyet ini sapi impor dari meksiko apa dari solo...), ok pi, bukan maksud saya mau merubah jokowi jadi jokowow gitu, tetapi saya juga bukan orang-orang yang memegang kebijakan, namun, percayalah suatu hari nanti, protes kamu ini akan saya sampaikan ke khalayak ramai, agar mereka, kami, dan kita semua benar-benar mengikuti nilai-nilai berkurban tersebut... bukan karena embel-embel apapun, atau judul-judul apapun... murni... kurban yang murni karena Allah, SWT, ok bro, percayalah... percayalah... kalau kata Lman, Trust me It works...

akhirnya, hari itu sang antonio bandre'an juga mengalami nasib yang sama, diperlakukan tanpa nilai-nilai animal welfare, dikulitin oleh algojo bertatto... miris..
yah, paling tidak tuh sapi sempat menyampaikan protesnya, hari ini saya sampaikan ke khalayak ramai... terlepas cerita ini benar atau tidak... ini hanyalah sebuah cerita, dan tingkat fiksinitasnya tergantung pandangan penulis dan pembaca... 

asyik... akhirnya saya bisa buat ending yang berkelas gitu... kelas bulu, itu pun bulu burung prit... hehe... tetep ngasal...






0 komentar: