2 komentar

KEKUATAN DOA PART II

Ketika kita ditimpa masalah... maka berdoalah kepada Allah SWT... sepakat...

Senin pagi, 21 November 2011...
Masih seperti biasa, pukul 09.00 pagi saya sudah sampai dikampus, dengan tujuan apa? masih perihal yang sama menuggu orang yang bisa mengajari saya cara penggunaan micrometer eyepiece... (Sambungan postingan sebelumnya "Kekuatan Doa"). di kisah sebelumnya saya menceritakan tentang bagaimana doa mengantarkan saya kepada alat tersebut, namun karena saya hanya berdoa agar dipertemukan dengan alat tersebut, maka jadilah tok hanya bertemu dengan alat tersebut, sedangkan cara penggunaannya, saya harus mencari lagi ahlinya...

Oleh karena itu beberapa hari sebelum hari ini saya sibuk berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan orang yang bisa mengajari saya tentang penggunaan micrometer eyepiece dan agar si ahli diberikan keluangan waktu untuk mengajari saya... dan puncaknya adalah pada shalat hajat tadi malam.
senin pagi, saya langsung menghampiri laboratorium parasit, tempat para ahli alat ini mengajar, sesampainya disana, saya bertanya kepada salah seorang senior, dan dia menjawab bahwa dosen terkait sedang diruangannya, kemudian buru-buru saya berlari membawakan alat tersebut kehadapannya, 
"Assalamu'alaikum pak," 
"wa'alaikumsalam" jawab dosen tersebut.
"ini pak, saya disuruh oleh dosen pembimbing untuk menjumpai bapak agar diajarkan cara penggunaan micrmeter eyepiece"
"oh itu, tapi saya ada sidang sekarang, setelah itu langsung mengajar"
"kalau jam 12 pak?"
"Tidak bisa juga, saya sibuk, nanti saja yah kalau sudah tidak sibuk saya akan ajarkan"
"Baik pak"

Saya pun berjalan keluar ruangan beliau, sambil berjalan saya tetap optimis dan husnudzhon bahwa saya akan dipertemukan sesuai dengan apa yang saya doakan, selang beberapa saat, saya pun bertemu dengan dosen kedua yang juga ahli dalam penggunaan alat ini, namun sepertinya bapak itu juga buru-buru untuk menghadiri sidang salah orang mahasiswa, hal ini terbukti dari pakaian yang beliau kenakan lengkap dengan dasinya...
Mungkin setelah sidang ini saya akan dipertemukan, saya masih yakin dan optimis dengan doa dan janjinya Allah yang apabila kita meminta kepadaNYA, niscaya DIA akan mengabulkannya...

Tiba-tiba, hp saya berdering nananananananananananana (Sountrack Film korea Secret I Can't Tell), serius loh saya nggak bohong....

Assalamu'alaikum
Halo...
wa'alaikumsalam 
Halo zul, ke laboratorium parasit sekarang ya, ada bg julius nih, beliau bisa ngajari cara pakai micrometer eyepiece tuh.
ok mel, aku kesana sekarang...
itu tadi telfon dari melza, teman satu angkatan yang sekarang sedang koAs di laboratorium parasit.

buru-buru kelab, sampai disana diajari tuntas oleh bg julius tentang cara penggunaan micrometer eyepiece, hari itu juga, tidak nunggu besok atau lusa....

sambil berjalan pulang saya berpikir tentang fenomena yang baru saja terjadi dan kaitannya dengan doa saya, didalam doa saya mengatakan agar dipertemukan dengan orang yang bisa mengajari saya cara penggunaan alat tersebut, di doa tersebut saya tidak memfokuskan agar dipertemukan dengan dosen, namun hanya dengan orang, berarti bisa siapa saja, bisa dosen, bisa juga mahasiswa, atau bisa juga abang leting... hehehe... senyum-senyum sendiri, ternyata Allah kabulkan tepat seperti apa yang saya doakan... saya dipertemukan dengan orang yang bisa mengajari, dan orang tersebut bukan dosen...

nah, kawan-kawan... masih adakah yang meragukan kekuatan doa... 
kalau ada, segera tinggalkan keragu-raguan, dan marilah sama-sama kita berdoa, tentunya dengan mengikuti adab-adab berdoa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW...

DOA adalah senjata paling ampuh dalam menghadapi segala rintangan di dunia ini... Insya Allah...

Sampai jumpa dikisah-kisah yang akan datang...
Read More..
0 komentar

Always All About Us and Ours... Kelas 3 1 SMP PERTIWI MEDAN...

keluarga yang banyak menyimpan memori tentang kita,tentang masa kita, tantang cerita kita, dan cinta kita,
semuanya tersusun walau kadang berserakan...
semuanya terekam walau sebagian ada yang ingin mengedit atau menghapunya (jangan tekan alt+ctrl+delete tapi ya, ntar g' bisa di undo lagi.hehehe..., tapi g' papa juga bila ada yang ingin menghapusnya, kan bisa dikembalikan pakai "Tune Up Utilities".... hahaha.....)...
"kembali serius"...
semuanya terukir walau sebagain ada yang retak,
semuanya....  dan semuanya itu tentang kita....
tentang tawa, tangis, senyuman, kesedihan, semua itu pernah menghisasi kebersamaan kita....
perselisihan, persahabatan, gengster, itu juga bagian dari bumbu persahabatan kita....

di kelas itu kita di besarkan...
di kelas itu semua kekonyolan kita terekam...
di kelas itu semua kisah kita tersirat...
di kelas itu semua mimpi kita terukir...
di kelas itu semua perbedaan terhapuskan...
di kelas itu cinta kita tersingkapkan...
di kelas itu kita merasa kita satu...
di kelas itu terlalu banyak yang telah kita torehkan...
di kelas itu kita belajar berbagi dan memberi
di kelas itu..................

setia pagi kita awali dengan semangat, dan sore hari  kita akhiri dengan harapan.... berharap di masa depan kita adalah tokoh-tokoh baru yang di lahirkan dari kelas itu untuk melanjutkan tanggung jawab perjuangan bangsa.....

Senyum Kecil, Tawa lebar, dan Air Mata ini milik kita.... dan selalu akan menjadi milik kita....


Ini aku posting juga photo zaman aku muda dulu...



Read More..
2 komentar

Dari Kami untuk Lele Dumbo...

Lele... yah... Lele Dumbo... ikan yang memikat hati kami dengan susuk kumisnya yang aduhai...

Lele kami sekarang telah berumur tiga minggu sejak kami adopsi mereka dari kolam penampungan lele-lele tanpa ayah dan ibu, beneran nih, mereka hasil perdagangan gelap (terbukti dari warna pick upnya... hitam), dan sepertinya mereka dari medan (terbukti dari plat pick upnya... BK).
Lele lucu ini yang awalnya hendak kami namai dengan nama-nama artis telenovela bin menguras air mata seperti fernando jose, marimar, rosalinda, paulina, maria marcedes, maria toyota, dan maria honda (loh... kok ngelantur jadi nama-nama mobil....). Kembali serius... namun terpaksa kami harus mengurungkan niat tersebut karena jumlah mereka yang cukup banyak sekitar 500 ekor dan paras mereka yang rada mirip semua, ibarat pinang dibelah pakai senso (gergaji mesin), iya beneran nih pada mirip semua... kagak percaya? tuh lihat aja, mau yang jantan kek, mau yang betina kek, anak-anak kek, bahkan kakek-kakek kek... semuanya pada berkumis... gimana bedainya entar kalau dinamai. Akhirnya demi kebahagiaan bersama, keselamatan dan agar kelak mereka tidak menuntut kami ke KPA (Komisi Perlindungan Anak) atau ke KomNasHAM akibat tidak mendapatkan hak diberi nama, akhirnya kami pun terpaksa menamai mereka dengan angka... ya angka... jadi nama mereka mulai dari 1,2,3,4,5...499. loh kok 499? satu lagi mana? bunuh diri duluan tadi lompat dari mobil akibat mendengar percakapan kami yang hendak menjadikan mereka LeLe Penyet jika telah besar nanti... (yang ini jangan dibocorkan juga ya, entar malah aku pula yang dibunuh... kebayangkan di patil 499 ekor lele?)
Awal-awal mengasuh memang terasa cukup berat karena kami harus mengganti popok mereka sehari 12 kali dan semalam 12 kali (lah iya basah... wong mainnya aja di air mulu')... belum lagi kami harus membuatkan susu mereka, membawa mereka jalan-jalan sore, dan menina bobokkan mereka ketika malam... (Bodoh... ini bayi-bayi lele atau bayi gorila sih kang? bukan, ini bayi marmut. loh kok marmut...? iya habisnya mukanya ngejenuhin... entahlah... sarap ni orang)
ternyata kalau kita dengerin cita-cita mereka cukup tinggi dan hebat juga ya... yah... walaupun pada akhirnya tetap penggorengan yang menyatukan kita dan minyak goreng sebagai saksinya... shut... (jangan dibocorkan juga ya...)
ada yang mau jadi pemain bola kaki, pemain basket, tinju, kungfu, artis, aktor, gubernur, presiden, bahkan ada yang ingin jadi sekjen PBB (Perserikatan Bele-Bele)...  bodoh... tetapi ada juga lele yang memiliki cita-cita yang aneh, masak dia mau jadi tukang gali kuburan... loh kok bisa gitu? iya katanya dia mau nguburin mantan tunangannya mati-mati, patah hati berat dia... katanya juga biar lebih mendramatisir dia mau ngegali tanahnya  pakai tutup botol... bodoh amat ni lele... yang nulis lebih parah... yang baca ikut juga... entahlah... sarap ni orang...

begitulah profil singkat dari lele kami...

Dan ini aku postingkan juga Photo para pengasuhnya... ("Lelesitter..." sepupunya "babysitter" hanya beda penderitaan saja...)

"PENGASUH GILA    I"
"PENGASUH GILA     II"
Read More..
0 komentar

Cerita Konyol Empat Tahun yang Lalu...

tidak terasa sudah empat tahun aku hidup dan melanglang buana di bumi teuku umar ini, banyak hal yang aku dapati, teman, keluarga, saudara, dan kenangan...
dan malam ini kita akan berbagi dan bernostalgia sedikit tentang kenangan empat tahun silam ketika awal mula aku menginjakkan kaki di bumi yang juga mendapat gelar serambi mekah ini...

Hari itu adalah hari yang cukup panas dengan matahari yang begitu teriknya memanggang kami dengan pongah... dua anak manusia berjalan melintasi setapak tanah berkerikil menuju pulau peristirahatan tempatnya biasa bermimpi...

setibanya dipulau tersebut, hanya satu hal yang terlintas dalam benaknya, tanpa basa-basi bulir-bulir beras hendak dia tanak menjadi barisan putih nasi berbinar. ya, santapan hari ini adalah kuah pliek u dengan engkout keumamah (keduanya adalah mahkota kebanggaan menu tradisional Aceh).

berhubung hidup di era modern, bukan suatu hal yang sulit untuk menanak beras menjadi nasi, karena kita tidak memerlukan panci, tidak memerlukan kompor, ataupun tungku dengan kayu bakar, kita juga tidak memerlukan api. cukup hanya dengan Magic Com semua urusan menjadi mudah, bahkan semudah membalikkan telapak tengan. hanya dengan menakar beberapa kaleng beras dan kemudian membanjirinya dengan beberapa gelas air, kemudian biarkan mesin tersebut bekerja hingga dia menyadarkan kita dengan kode lampu hijaunya, sebagai tanda bahwa beras telah bermetamorfosis sempurna menjadi nasi.
namun hari ini sedikit berbeda, dia lebih lama dari biasanya dalam bekerja...bahkan terlalu lama,  ada apakah gerangan yang menyebabkan Magic Com tersebut tidak juga menghidupkan lampu hijaunya... apakah dia telah lansia (lanjut usia) sehingga bekerja lebih lama? namun sayangnya itu mustahil karena dia hanyalah benda mati yang hidup akibat adanya induksi listrik yang dialirkan ketubuhnya... 
melihat keanehan tersebut akupun bergegas meraihnya dan melihat keadaanya . Setibanya aku dihadapanya, aku buka penutup kepalanya dan ternyata... miris... sangat miris kawan... tersiksa batin aku melihatnya karena ternyata beras tersebut belum ada airnya...


Neh versi gelambangannya aku ceritaain juga biar pada ngerti, karena mungkin bahasa diatas tuh terlalu puitis ya...... entahlah.

Jadi hari itu adalah hari-hari pertama aku punya Magic Com. jadi baru bisa nanak nasi. (ingat... nasi itu di tanak ya, bukan di masak...ok, tapi kalau dipikir-pikir kan sebenarnya beras tuh yang ditanak... iya juga, tapi ini referensinya dari guru bahasa indonesia... bukan bahasa planet...? ). 

nah hari itu cukup panas (disini kata cukup itu diistilahkan untuk penyebutan sangat, jadi kalau mau bilang sangat parah ngucapinnya jadi cukup parah... unik kan, biasa lain lubuk kan lain pula sangkarnya), 
kemudian aku dengan kawan seperjuagan dan seperjalananku baru pulang kuliah (iya, teman seperjuangan dan seperjalanan, karena kami sama-sama berjuang berjalan bersama dari kampus ke asrama ditengah teriknya matahari SETIAP HARI...ok...puas? ). di tengah jalan singgah bentar beli lauk buat makan siang, nasi? kagak perlu... kita kan sudah punya Magic Com baru... warna Ungu lagi ada bunga-bunganya, yah... mirip-mirip renda gitulah...

sesampainya dirumah... grusuk-grusuk ambil beras tiga kaleng tuang ke Magic Com, tutup, Tekan Knop kebawah, lampu merah nyala... tunggu bentar... biasanya 15-20 menit dah selesai, beras jadi nasi. akan tetapi berbeda kejadiannya pada hari ini, sudah 45 menit (kurang lebih, oh salah... lebih kurang maksudnya biar agak mendramatisir) tuh lampu kagak berubah juga... masih tetap merah membara, akhirnya aku putuskan untuk memeriksanya, siapa tahu tuh Magic Com rusak...

setibanya di depan tuh Magic sambil was...was... aku buka penutupnya dan aku lihat kedalam...
Masya Allah... Tuh beras masih Kering... ternyata aku lupa nuangin air kedalamnya...pantas tuh lampu kagak hijau-hijau. ditungguin sampai besok pagi juga kagak bakalan hijau, yang ada malah tuh beras langsung jadi Aking... bodohnya... akhirnya ambil jalan pintas beli nasi putih satu bungkus... makannya sambil senyum-senyum sendiri...

Read More..
0 komentar

Masa Laluku...

baiklah kawan, pada mozaik ini aku akan sedikit menceritakan tentang masa laluku. apa? kalian memintaku cerita tentang masa kecilku? baiklah aku akan menceritakan tentang masa-masa ketika aku berada di Taman Kanak-Kanak. Apa? itu terlalu kecil menurut kalian? baiklah akan aku ceritakan sedikit lebih besar, tepatnya ketika aku berada di Sekolah Dasar. kalian setuju? baiklah jika kalian setuju. marilah kita simak si zul kecil menceritakan tentang masa-masa di Sekolah Dasarnya dulu.

Sekolah Dasarku adalah sekolah yang sangat membosankan dan aneh tentunya bagi sebagian orang, namun tidak demikian halnya bagi kami, mungkin kalian akan merasa aneh ketika melihat beberapa kompor di lorong kelas, atau melihat beberapa orang siswa yang sedang menukangi kursi dan meja kelasnya sendiri, atau melihat melihat siswa yang sedang bermain "KES" di dinding sekolah (KES: Judi dengan menggunakan uang logam yang dipantulkan ke dinding, namun berbeda dengan Tuwo. Tuwo: judi koin berpasangan yang dilambungkan ke udara dengan teknik tertentu agar menghasilkan gambar kembar), atau melihat siswa-siswa yang tidak bersepatu ketika musim hujan, atau melihat kami yang selalu pulang lebih awal ketika cuaca mendung dan hendak turun hujan (ini bagi siswa yang sekolah siang), atau melihat adanya kubangan ditengah-tengah halaman upacara, atau kami harus pulang kerumah ketika perut kami sakit, karena WC sekolah tidak dapat digunakan, bahkan kami sendiri tidak pernah tahu siapa kepala sekolah kami sampai adanya pergantian kepala sekolah yang baru, sosok baru yang telah berhasil mengubah tempat yang selayaknya jadi kandang kambing ini jadi pelita kembang...

Yah, begitulah keadaan Sekolah Dasarku itu, itu adalah sebuah sekolah negeri kawan, membosankan? mungkin iya bagi sebagian orang Kota. Kumuh? mungkin bagi mayoritas orang berdasi...

namun banyak hal yang kudapat dari sekolah itu...
benar kawan, aku ikut melewati semua fragmen-fragmen diatas, aku ikut menyaksikan guruku yang mengajar sambil memasak dengan kompor-kompor dilorong itu (sambil menyelam dua tiga pulau terlampui...), aku ikut membuat kursi tempat dudukku sendiri, aku ikut dalam permainan KES itu, aku juga tidak bersepatu ketika musim hujan, aku ikut pulang ketika cuaca mendung dan hendak hujan, aku ikut menyaksikan beberapa unggas yang menjadikan danau buatan ditengah halaman upacara sebagai kubangan, aku juga izin pulang ketika  perutku sakit dan aku juga tidak tahu siapa kepala sekolahku selama tiga tahun. akan tetapi aku sangat menikmati semua perjalanan itu...

salah satu yang menarik, di tempat itu pertama kali aku belajar bolos sekolah kawan dan turut andil dalam memikirkan bagaimana caranya kabur dari sekolah melalui kawat-kawat kelas yang bolong, yang mengakibatkan gagang sapu mendarat telak di betis kami... (bodoh, lain kali kalau bolos tuh sekalian bawa' tas, biar g' balik lagi...)

ditempat itu aku aku tumbuh dan berjudi... gila' men, masih SD udah berjudi... kami di kelas pernah bersepakat untuk buat TOGEL di kelas, ada satu orang yang mau jadi bandarnya, kemudian tiap harinya satu nomor itu harganya Rp. 50,- untuk 2 angka, Rp. 100,- untuk 3 angka, dan Rp. 150,- untuk 4 angka, kalau tembus itu uangnya Rp. 5000,- kalau tidak salah... maklum kami generasi yang tumbuh di bawah bayang-bayang Olo P, Bandar Togel Nomor Wahid se-Sumatera Utara... bayangkan kawan kalau tuh Olo masih ada sampai sekarang seperti apa wajah anak SD saat ini, pokoknya serem dah ngebayanginnya.

Apa? masalah Cinta? wah, kalau bab yang ini jangan deh, kagak enak nyeritainnya nih, malu-maluin aja entar. namanya juga anak-anak SD. tapi ini cerita tentang kawan aku yang masih SD udah terlihat gaya-gaya romantisnya... gila' men manis banget... dia tuh nembak cewek pakai durian. whahahaha... manis kali kan durian... ada juga yang kagak kalah romantisnya, dia tuh nembak cewek pakai cokelat dan bunga mawar... wah... yang ini nih baru keren...(tapi ditolak), loh kok ditolak? tuh cewek kagak ngerti... hahahahha, seharusnya kawan aku tuh nembak kakak2 SMA aja, pasti tuh kakak2 ngerti... bodoh...

yah maklum lah, kami adalah anak-anak pinggiran yang jauh dari kota dan gaya hidup perkotaan, ketika orang-orang dikota mulai bermain Tamiya Or 4WD, kami masih main mobil2 yang kami buat sendiri dari kayu dan sendal jepit... ketika anak-anak kota itu dapat bermain kapan saja ke taman ria... kami harus menunggu datangnya pasar malam ke tempat kami. pasar malam? ya, pasar malam adalah hiburan rutin di tempat kami yang datang sekali setiap tahun dan bertengger selama sebulan. dan lapangan yang dijadikan tempat persinggahannya adalah selalu lapangan bola di depan sekolah kami. apa? itu menguntungkan buat kami? tidak kawan, karena dia berada tepat di depan sekolah kami maka kepala sekolah selalu mengawasi kami, dan kami hanya diizinkan bermain kepasar malam tersebut sekali dalam seminggu, hanya pada malam minggu, tragis... selama setahun hanya empat kali kami diizinkan kesitu... yah.. mungkin ini untuk kebaikan kami...

yang juga tidak kalah menyedihkan, aku ingat hari itu, playstation adalah permainan baru yang digemari oleh anak2 kota, dan kami disini masih bermain dengan video game koin recehan, yang bahkan harga koin tersebut Rp. 100,- perkoinnya, murahan? sangat... tetapi cukuplah untuk menghibur kami... 

yah, beginilah sekelumit tentang masa kecilku... Suram? tetapi bagiku ini penuh warna kawan... yah walaupun warna yang dominannya adalah Hitam... hehehe... tetapi aku bukanlah kacang yang lupa akan kulitnya... keberadaan aku hari ini adalah juga hasil tempahan 6 tahunku di sekolah itu... baiklah kawan, mungkin kita dapat menyambungnya lain waktu karena segelas kopiku kini telah hampir habis, itu artinya sudah waktunya aku angkat kaki dari tempat ini atau mata-mata mereka akan melirik sinis kearahku... (ngopi cuma segelas... mau ngenet seharian... tahu diri dong... hehehehe)


Read More..
0 komentar

Hampir Saja...

hari ini, 22 juni 2011
lokasi: poultry shop Tungkop
waktu: 14.00 WIB (kurang lebih)...

Action...
Gerrrr......gerrrr.....gerrr....gerrrr... (Suara Hp Merek S**Y E*****N Tipe K***I, di bagian belakang tertulis Cyber Shot... 3.2 Megapixel)
buru-buru ambil Hp dari tempat persembunyiannya, lihat layar, tertulis Ayah, dengan Contact Picture foto beliau yang penuh wibawa dan kharisma... semoga anaknya juga... Amin... Like Father Like Son... I hope...
selanjutnya tekan tombol jawab dekatkan hp ke telinga dan katakan... "hallo... Assalamua'laikum..."
"Wa'alaikumsalam..." suara my sister ternyata... biasa si sister nih memang kalau lagi rindu sama old brothernya tidak pernah mau memakai Hpnya sendiri buat nelpon saye, katanya boros pulsa lah, sayang pulsa lah, hemat pulsa lah,... coba buat temennya... buru-buru tuh beli TM... dasar...
tetapi kali ini suaranya sedikit lain, dan seperti mengintrogasi gitu... begini nada bicaranya...
nada dasar Do di E, ketukan 4/4...
Isma: "dimana ko bang?" 
sang abang menjawab
Aku: "Ditugkop, dekat kampus... Kenapa de'?"
Isma: "yang bener? ini ada yang nelpon, katanya kau lagi tertangkap polisi gara-gara bawa ganja..."
Aku: "hah... mana ada, ini aku lagi di poultry shop lagi beli tempat pakan ayam broiler...
yah... g' ada katanya, dia lagi di kampusnya... (tiba-tiba si sister ngadu ke ayahnya, yang tentunya ayah saye juge...)
Ayah: "lagi dimana? bener kan g' ada masalah...?
Aku: " ini lagi ditngkop, dekat kampus, lagi beli tempat pakan ayam, g' ada. kenapa yah? ada yang nelpon bilang gitu yah... nipu tuh yah...
tiba-tiba terdengar bentakan-bentakan tajam dari seberang telpon, yang saya sedikit ragu sumbernya...
"heh... dimana alamat mu... dimana? udah... g' usah banyak ngomong lagi kamu... bilang aja dimana alamatmu!"
aku yang dari tadi bingung di telpon... malah semakin menjadi-jadi bingungnya...
"halo... halo... dimana apanya? halo...halo... yah... halo... (dalam hati, kok jadi aku yang dimarahin... aneh kali bah...)
Ayah: "udah, penipu rupanya, ngaku-ngaku kamu lagi di tangkap polisi gara-gara ganja, jadi orang tuh tadi nelpon minta tebusan...
Aku: oh iya tuh yah, dah serig tuh... orang nipu gitu, alhamadulillah untung saja...
Tut...tut...tut..tut... Hp mati (emang gitu ya suaranya? bukan? jadi gimana? halah... ilustrasikan saja sperti itu...ok)
tapi masih ada yang janggal, yang marah-marah tadi siapa? aku yang dimarahin?
selidik punya selidik... ternyata tadi tuh beliau yang marah-marah... Ooo... jadi waktu marah-marah tuh, Hp ditelinga kanan, Telpon Rumah ditelinga kiri... jadilah seolah-olah aku yang dimarahin, ternyata sedang marahin tuh penipu, karena penipuannya ketauan setelah beliau dengar kabar aku yang baik-baik saja... Ooo... gitu toh...
Hampir Saja...
 
Session Bang Jagal, sepupunya Bang Napi, wajah sangar, topeng cadas, Tatto di lengan Pohon Bringin dengan Tulisan dibawahnya JAGAL... Artinya bang? JAGAL....Lah Kebersihan... 
Parah... Nih yang disewa tukang pukul atau tukang kebun???
Bang Jagal Berkata:   
"Buat saudara-saudari, putra-putri, kawan-kawin, teman-temin, sobat-sobit, kerabat-kerabit... berhati-hatilah... dengan segala bentuk penipuan, terlebih penipuan seperti ini, jangan lekas percaya... sekarang sedang marak-mariknya... (marak untuk lelaki, marik untuk perempuan) penipuan seperti ini..."
 
Alhamdulillah Allah SWT masih melindungi kita... (yang ini perkataan gue... bukan bang jagal...)

The End...
Read More..
2 komentar

Thanks to Our Driver (Fieldtrip Most Wanted 2011)

Nah, ini adalah segmen terakhir dari fieldtrip mostwanted 2011, kita akan berkenalan dengan para buronan jalanan penjinank kuda besi beroda empat (para driver gamblangnya, bukan... bukan supir... "Driver"... Agak Elit dia... hehehe...) mereka juga telah sukses mewarnai perjalanan kami... (7 x ditilang, 3 x nyasar...)

nih para tokoh2nya...

Nama: Rhido'    Skill: balap sambil curhat      Bounty 150.000.000


 kenangan bersamanya adalah ai

Nama: Fachroel (CiPlux) Skill:  Balap sambil ngayal  Bounty: 150.000.000

                             Nama: Raja Skill: Balap sambil Ngoceh Bounty: 180.000.000

Nama: Mahara (bukan Manohara) Skill: Balap Sambil Senyum sendiri Bounty: 190.000.000

                   Nama: Wessi    Skill: Balap sambil-sambilan Bounty: 200.000.000

Nama: Ryan   Skill: Balap sambil Tidur (Bukan balap Tidur) Bounty: 180.000.000

                     Nama: Fandi    Skill: Balap sambil Nyasar Bounty: 150.000.000

Teurimong geunaseh, Tarimo Kasiah, suwon, Thanx A lot To, kamsia, arigato gozaimaz, syukron, dan terima kasih buat pada driver Field Trip Most Wanted 2011... Karena Kenangan bersama Kalian memang tiada duanya, tiganya, empatnya, limanya, enamnya,tujuhnya, baru belajar ngitung zul? bukan ngera... sama aja... (Dirazia, Kejar2an dengan Polisi, kena' tilang, dituduh bawa ... Kg, Nyasar, Bocor Ban, de el el).


NB: bukan Note Book, tetapi Ngasal Buat... bukan juga merek Hp ya... itu  BB...
Penampakan dibawah ini adalah sebuah fenomena yang tertangkap kamera kami, kejadiannya sangat cepat, dan hampir-hampir tidak terlihat dengan mata biasa... bukan...bukan... ini bukan penampakan seperti di acara Pemburu Hantu... Enak aja, penampakan aneh gini ko' dibilang hantu... hantu mah kalah keren sama ini... hehehehe... entahlah....

                  Nama: Nanda   Skill: Ngemil Super_mi Bounty: 0,1


















Nama: Hary Skill: Masih Bingung (katanya sih bermain Bola) Bounty:0,01














Thanks buat para pemikir, penggerak, pengheboh, pengrusuh, peng... apa lagi ya??? penggorengan... emh... g' cocok, kalau gitu penggaraman...(Buat Telur Asin kali'...). buat para rekan-rekan, kawan, teman, dan sahabat semua... yang telah mewarnai perjalanan ini (merah, kuning, hijau, biru...pelangi dong... dilangit yang biru, putih, hijau tua, hijau muda... nah kalau ini pasti kerbau bule' BAB di Rumput... Pink, merah muda, coklat ada putihnya... kalau ini apa pula??? Sapi Bali Lagi Estrus... hehehe...). sekali lagi Teurimong Geunaseh buat kita semua... yah, setidaknya kita punya kenangan yang mungkin bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita nanti.. hehehe...entahlah. 


IN MEMORIAL...
Balai Penampungan Semen di BPPVet Medan


Gundaling Farm Berastagi (Peternakan Sapi Perah dan Sapi Potong)
 

THE END...
Read More..
4 komentar

Kerikil-Kerikil...

Bukankah begitu banyak kerikil yang berserakan di depan kita kawan... ketika kamu mengambilknya satu dan menyimpannya disakumu, kemudian yang lain mengambilnya darimu, atau dia terjatuh dari sakumu dan menghilang, kemudian kamu mencoba untuk mencari kerikil lainnya yang serupa dengan kerikilmu yang hilang, maka itu adalah sebuah kesia-siaan, karena kamu tidak akan mendapati dua kerikil yang persis sama, setiap kerikil itu berbeda, dan jangan bersedih kawan, mengapa kamu tidak membuka matamu lebih lebar dan meluaskan pandanganmu, karena sejatinya begitu banyak kerikil-kerikil lain yang ternyata jauh lebih baik dari kerikilmu yang telah hilang...percayalah...

Buat mereka yang saat ini kehilangan kerikil-kerikilnya...
Read More..
0 komentar

4 bulan sudah kau tidak menulis kawan...

aku ingat benar katika awal aku memulai membuat blog dan membubuhkannya dengan tulisan-tulisan anehku, tulisan-tulisanmulah yang menjadi inspirasi tulisan-tulisan ini, setiap aku buntu, aku selalu melihat tulisanmu, dan membacanya berkali-kali hingga kebuntuan itu berubah menjadi sebuah lorong panjang berwarna merah jambu... eits... tenang dulu, ini lorong bukan lorong yang dipenuhi oleh virus merah jambu oke, awalnya sih aku mau nulisnya lorong hitam, biar gothic-gothic gitu, tapi katanya lorong hitam itu banyak nyamuknya, so, aku pilih merah jambu aja... hehehe.. entahlah...

ketika aku bosan, tulisan-tulisan diblogmu yang menghiburku kawan...
senyum sendiri, tertawa sendiri, gila sendiri (kalau orang aceh bilang pungo keudrou) terkadang juga ngoceh-ngoceh sendiri, semuanya akibat tulisan-tulisan unik itu, dengan gaya humor yang sangat natural...
beneran... gaya penulisannya natural banget...  

mengapa kamu tidak menulis lagi kawan... 
kami merindukan tulisan-tulisanmu...

motivasi buatmu yang kini berhenti memantikkan jari-jari tulismu...
semangat kawan...
keep semangka...

Read More..
0 komentar

Jangan Lihat Kebelakang...

Sebenarnya tulisan ini bukan murni dari ide aku, aku mungutipnya dari salah satu pesan yang pernah singgah di HP ku, kemudian mencoba untuk menceritakannya kembali di blog tercinta ini...

ya benar, topik yang tidak pernah habis dibahas adalah cinta, bahkan patkai sendiri menyadarinya (dari dulu begitulah cinta deritanya ceritanya tiada akhir)... hehehe... loh...loh...kok...

begini ceritanya, au...au...au... (kayak film-fil misteri aje...)

ada seorang pria jatuh cinta kepada seorang wanita...
dia mengikuti kemanapun gadis itu pergi...
suatu hari gadis itu tersadar bahwa dia sedang diikuti oleh seorang pria, dan dia pun bertanya pada pria itu...
Gadis    : "mangapa kamu terus mengikuti aku?" 
Pria       : "karena kamu sangat cantik, dan aku telah jatuh cinta kepadamu"
Gadis  : "benarkah? tetapi kamu belum pernah bertemu dengan temanku, dia lebih cantik dariku dan sekarang dia berada tepat dibelakangmu."

pria tersebut menoleh kebelakang, tetapi tidak melihat siapapun.

Pria       : "apakah kamu hendak mempermainkanku? tidak ada seorangpun dibelakangku.
Gadis : "Tidak... karena jika kau benar-benar mencintaiku, kau tidak akan menoleh kebelakang..."

THE END... 
00. 30 AM Lamnyong...
Read More..
0 komentar

Rumah Murid Profesor Kami

masih tentang lika-liku perjalanan fieldtrip 2011...

"prof, besok kita ada undangan sarapan pagi dirumah murid prof waktu di SNAKMA Saree dulu" kata si zul kepada professornya.
"siapa?" tanya sang professor
pak **** dan Bu'*** (belum dapat izin expose dari empunya... hohoho)
"o... dah betul itu, yayaya... dimana mereka sekarang?"
"(masih di BUMI prof... belum ada rencana buat pindah ke MARS... hohohoho... becanda kalee...) serius kembali...  mereka dimabar prof, kan pas tuh, besokkan kita hendak ke mabar juga tuh"
"yayayaya... tugas dimana mereka sekarang? RPH? dulu iya prof, tetapi sekarang sudah di dinas **** kota medan.
mission 1 complete...

"woi, sarapan pagi besok gimana?" tanya ridho (ridho adalah seorang mahasiswa asal kota solok (sebuah kota di sumatera barat yang terkenal dengan berasnya yang nikmat... ada rasa anggur, apel, sirsak, jeruk, pisang dan buanyak lagi... hehehehe... becanda do'... urang-urang solok... peace...damai... ) kita kembali serius... ridho sangat berarti bagi kami (cieciecie... agak2 pulay gitu bahasanya... "pulay: Puitis Lebay"), ya benar dia sangat berarti buat kami karena dia salah satu generator perjalanan kami (supir yang diperhalus... hehehe... peace lagi do'... damai... hohoho...))
"tenang do', kita sarapan besok pagi di rumah murid prof dulu..." jawab si zul dengan entengnya...
"ok... mantap..." balas ridho(nih orang seneng kenapa ya kira-kira??? karena sedang ngebayangin menu sarapannya atau ngebayangin duitnya yang kagak jadi keluar buat sarapan besok???.... hahahha... entahlah...)
"mantap, aman, ok, de el el..." sambutan kawan-kawan yang lain...
mission 2 complete...

04.00 wib, RPH Mabar...
"woi, kelen ikuti mobil kami ya, kita hendak kerumah murid prof" seru si zul...
"ok..." seru para generator perjalanan...
mission 3 complete...

Rumah siapakah itu...???
mari kita lanjutkan ceritanya...

brum...brum... cit... (belok kanan) brum...brum....cit (belok kanan lagi)... brum...brum... cit (belok kanan lagi)... kok kanan melulu... halah... bising kali... ikut aja... brum...brum... cit (rumah putih sebelah kiri).... huh... akhirnya kiri juga... hohoho...
tok...tok...tok... Assalamu'alaikum...
tok..tok...tok... Wa'alaikumsalam... (halah... mana ada orang balas salam pakai balas ketok juga... ngasal nih tukang ketiknya...)...
masuk-masuk...
karpet tergelar... minum terhidang... sarapan... sebentar lagi... (masih jam 04.30 pagi nih wak... mana ada warung buka jam segini...)
MISSION COMPLETE...


beberapa perbincangan menggelitik yang sempat terekam penulis... (ini nih inti sebenarnya dari cerita ini, so... jangan lewatkan yang ini yo...)
Mozaik 1
driver 1: rumah murid prof? murid yang mana woi...?
driver 2: ntah g' tahu juga, tapi kita kan murid prof juga ya kan... rumah si zul mungkin...
driver 1: tapi katanya murid di SNAKMA Saree dulu... (sorry bro, gue bukan dari SNAKMA saree)
driver 2: jadi rumah siapa??? entahlah...

Rumah siapakah itu???

mozaik 2
Pa' tuan rumah: "gimana kabarnya prof?"
prof: "ooo... sehat... alhamdulillah sehat..."
pa' tuan rumah: "*&*&**&*&*&**%"
prof: ""*%&$^#&%&*Q&Q^"
pa' tuan rumah: "*&*&**&*&*&**%"
prof: ""*%&$^#&%&*Q&Q^"
pa' tuan rumah: "*&*&**&*&*&**%"
prof: ""*%&$^#&%&*Q&Q^"
(lagi nostalgia sepertinya nih....)

tiba-tiba... muncul pertanyaan itu...
Prof: "jadi anak kita yang mana? udah besar-besar?"
pa' tuan rumah: "loh... ya itu pak si zul... (rada-rada bingung gitu bilangnya)" "emang dia g' ada bilang prof?"
Prof:" loh... si zul....? zul azmi??? hohoho.... g' ada bilang dia... hohoho... cuma dia bilang kerumah murid saya yang di SNAKMA Saree dulu... hohoho
Pa'Tuan Rumah: hhahahohahhaiihoo (tiba-tiba tuh rumah penuh dengan gelak tawa...)

Tips... Unik ngajakin rombongan kerumah... hahahahaha... dasar si zul konyol... sama kayak yang nulis... konyol juga... loh...loh...loh... kok...

Behind the scene...
Tragedi di dapur...
"Bu'.. ibu' nya si zul yah...?"
"iya"
dia ko' g' bilang ya bu'... katanya cuma kerumah murid prof yang dari SNAKMA Saree dulu...
"iya, saya memang dari SNAKMA Saree"
"?????"
hahahahahaha... (Surprise...) tredeng...

tragedi ruang tamu...sebenarnya adegan ini agak-agak berat gitu aye nulisnye... tapi permintaan penggemar nih... (hohohoho... sok artis loe... biarin... sule aje boleh narsis masak kita kagak... hohohoho)
bu' tuan rumah lagi menyediakan hidangan...
tiba-tiba muncul suara... (yah...kurang lebih gitu lah... kalau kurang pura-pura gila aja, tetapi kalau lebih pulangin ya... lumayanlah buat tambah-tambah uang jajan... hehehe.. entahlah...)

"tante... ada yang bisa **** bantu??? (nama disensor karena belum dapat persetujuan dri empunya...)
All: "wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..."
(yang tahu silahkan ketawa..., yang tidak tahu silahkan bingung... hehehehehe... entahlah)

secarik mozaik dari lika-liku perjalanan fieldtrip 2011...
Read More..
0 komentar

Ketika Hari Hampir Saja Senja

ketika manusia hampir menyerah pada dunia...

ketika waktu yang tersita tak mampu membalas derita...

ketika hari hampir saja senja...

dan tak tahu apakah esok fajar akan kembali nyata...

ketika itulah Allah memberitahukan yang sebenarnya...



bukan strategi yang menjamin kita...

bukan juga letih keringat dan darah yang menegakkan rasa

bukan juga semangat yang terus membara...

tetapi keimanan dan ketakwaanlah yang utama...



pelajaran hari ini sangat berharga buat kita...

aku tidak akan menukarkannya dengan harta...



beriman dan bertakwalah... lalu kemudian berusahalah...

Akan kupegang erat konsep ini...

Insya Allah...
Read More..
0 komentar

Professor kami yang Renyah...

Akibat kasus penilangan itu (baca fieldtrip most wanted 2011), terpaksa kami harus mengganti supir sampai ke daerah perbatasan, karena sang supir pertama (raja jalanan), tidak memiliki SIM A, ntah karena belum cukup umur, atau apalah...
dan sosok yang ketiban sial kali ini adalah dwi corachi (biasa dipanggil cory)... sesosok wanita dari tanah Teuku Umar... sebagian orang selalu mengira sebuah keuntungan apabila kita memiliki SIM A, karena hanya sebagian mahasiswa yang bisa menempati kasta SIM tersebut... namun tidak demikian halnya bagi gadis asal kota meulaboh ini, memiliki SIM A adalah sebuah bencana karena dalam keadaan yang sejatinya dia belum mahir benar untuk mengendarai kuda besi berkaki empat ini, dia harus membawa kami (rombongan professor dan para calon professor (calon professor? hahaha... ngayal... entahlah)), dari tempat kami ditilang sampai keperbatasan.
ditengah perjalanan terjadilah peristiwa konyol diantara kami, sebabnya saja sudah konyol... yaitu sepasang kipas hujan yang dari tadi mondar-mandir tak kenal lelah di kaca depan, yang mungkin bagi sang supir hal ini mengganggu konsentrasinya dalam mengemudi...
perbincangan konyol itu pun terjadi...
cory: bg raja, gimana cara berhentiin nih kipas hujan?
raja: itu cor, tuas sebelah kiri stir itu di geser ke atas...
cory: (melakukan sesuai petunjuk). " loh bg, kok kipasnya makin kenceng???
raja: "jangan keatas kali..."
cory:(melakukan sesuai petunjuk lagi), kok g' berhenti, cuma melambat doang...
raja: "geser keatas lagi..."
cory: (dengan sedikit esmosi masih melakukan sesuai petunjuk). "loh bg, kok jadi kenceng lagi kipasnya..."(trus tuh tuas dia geser-geser lagi berkali-kali)

sang professor, yang dari tadi hanya "Duduk Diam dan Memperhatikan" (inilah bedanya professor dengan kami, kalau professor itu duduk, diam, dan memperhatikan... sedangkan kalau kami itu duduk, diam dan menjengkelkan... hahahaha... termasuk saya... entahlah), kita ulang kembali... professsor yang dari tadi duduk, diam, dan memperhatikan akhirnya angkat bicara...
Professor: (dengan nada renyahnya), "biarin aja tuh kipas... ntar kalau capek dia berhenti sendiri....."
All: "???????"
lima detik kemudian (kira-kira gitu lah, kalau g' percaya tiga detik juga boleh... hehehe... ngasal) tuh kipas sontak berhenti dengan sendirinya, seakan mengerti apa yang dikatakan oleh professor...
kami pun diam sejenak... seakan mengerti apa yang dilakukan oleh tuh kipas (halah... lebay...)... akhirnya tanpa dikomandoi... gelak tawa kami pun pecah... menyaksikan fenomena kipas yang berhenti sesaat setelah mendapat instruksi dari professor. (kipas... berhenti... gerak... (teringat saat-saat ketika di PAMASTA dulu))hahahahhaha...
gile bener... jangankan mahasiswa... kipas aja nurut ama tuh professor... hahahaha


beliau professor nomor 1 kami sedunia... (niru kata-katanya andrea hirata, tetapi dengan sedikit perubahan... hahaha...entahlah)


secarik mozaik dari lika-liku perjalanan fieldtrip 2011....
Read More..
2 komentar

Fieldtrip Most Wanted 2011

31 Mei 2011
16.30 WIB...
tiba di tan*ung **r* kabupaten *ang***... (sensor... karena teringat kasus prita...)

raja said: "woi, kemana nih, belok kiri apa jalan terus..."
zul: "hah... jalan terus aja bg, ntar kalau nyasar tinggal balik aja... hehehe" (renyah banget jawabannya... serenyah wafer coklat...namun mari kita saksikan akibatnya)
avanza: brum...brum.... belok kiri... eits.... ketemu tanda lingkaran dengan strip ditengahnya.... (tanda g' boleh lewat, karena ini jalan 1 arah)... waduh gawat...
langsung mobil diputar, balik arah, namun semuanya telah terlambat, gerak-gerik kami tercium oleh empat orang polisi dengan motor *** ninja dan *** RX K*** (g' boleh sebut merek, karena tidak ada ikatan kontrak dengan sponsor.. hehehehe...)
all: waduh, gimana nih???
sang supir berpikir secepat kilat, dan hasil buah pikirannya adalah melarikan diri... cabut......
brum....brum.... cit...cit... brum...brum.... grubak.... (keserempet tukang becak)... "sorry..." brum...brum...cit..brum... ciiittttt..... ( berhenti mendadak, hampir nabrak mobil pick up biru)...
"gdbrak...gdebrak... (kaca mobil di hajar polisi), woi... berhenti kau...berhenti... turun kalian...turun..."
ko' lari kau... hah??? berapa kilo rupanya kau bawa hah??? (all: bingung "berapa kilo"), g' ada pak...
"apa kau g' ada pula... untung aja g' kubawa tembakku, kalau kubawa dah kutembak kalian... ngomong kalian... berapa kilo kalian bawa hah??? ( pesan redaksi: sumpah... kejadian ini fakta kawan...)
"mana sim kau???" raja: "g' ada pak"... polisi lain: "dah, kita bawa aja ke kantor"...
brum...brum... (menuju kantor polisi)...
"suasana di dalam kantor polisi"... jadi gini ajalah... berapa kilo rupanya kalian bawa??? karena ngelihat lari kalian tadi, kami dh yakin 100% pasti kalian bawa...
Zul: g' ada pak, kami ini peserta kegiatan study tour ke medan, kami mahasiswa fakultas kedokteran hewan unsyiah aceh pak...
polisi: "marah-marah ma supir kami (disensor aja ya, karena agak-agak g' enak didengar gitu bahasanya. hahahaha.... entahlah)
polisi: "mana surat jalan kalian...?"
ini pak...
(amplop terbuka, surat jalan pun menyeruak dari tempat persembunyiannya)... hahaha... entahlah...
polisi: "prof. ********" (sensor, karena belum dapat persetujuan dari empunya untuk mengekspose namanya)
Prof: "itu saya"
Kring...kring...kring... (hp pak polisi berdering... apa? BB? bukan kawan.... hp nokia biasa)...hahaha.... entahlah...
Polisi: "Dan (singkatan dari komandan),  professor rupanya ndan yang kita tangkap... gimana nih... beliau katanya besok mau ngawas ujian SNMPTN lagi, gimana nih?
"simnya gimana? ada?" (terdengar suara dari dalam hp).
Polisi: "g' ada ndan"... "kita tahan aja stnknya ndan?
Prof menyela: "mobilnya juga mobil rental ndan... (hahahaha... tawaku dalam hati)
Polisi: "ndan, mobilnya juga rental, gimana nih ndan? ndan kmari ajalah... (keadaan kok jadi aneh... dimana-mana... kalau ada penilangan kan yang meengek-rengek itu yang ditilang, ini kok malah polisinya yang merengek-rengek... hahahaha.... entahlah)
polisi: sebentar ya pak...
beberapa saat kemudia, sang komendan keluar dari telpon dan hadir dihadapan kami. hahahha.... pahlawan bertopeng kali.... entahlah.
komandan: gimana prof? emh... ya udah gini aja, kalian lanjutkan aja perjalanan, masalah tukang becak tadi, kalian titipkan aja uang pengobatannya sama kami, yah... 50 ribu atau 100 ribu gitu, kita tunggupun lama kali ntar tukang becaknya datang... (wah.... mulia sangat perangai sang komandan ini, masih mau memikirkan nasib rakyat kecil... so... coll...)
kresek-kresek... buru-buru keluartin uang biru-biru 2 lembar... salam pakai tangan kanan... (kayak akad aja)hahahaha... entahlah...
trima kasih ya ndan...
kami pun bergegas ke mobil, ketika hendak melaju, sang supir dipanggil kembali...
(suasana percakapan menurut pengakuan sang supir di dalam ruangan)
komandan: kamu kasihlah uang minyak polisi yang udah ngejar kalian nih... (hahahahahaha..... runtuh sudah kekaguman gue ama elu ndan.... entahlah....)
kresek-kresek... keluar lagi biru-biru 2 lembar....
starter mobil... buru-buru jalan... brum....brum.... takut di minta lagi uang minum dan uang pulsa karena dah capek ngomong sama kami... hahhaaha... entahlah...

secarik mozaik dari lika-liku perjalanan fieldtrip 2011....
Read More..
2 komentar

las ketok magic vs las ketok gaib

bingung.....
hasrat ini ingin menuliskan sesuatu,,..
tapi belakangan ini tak banyak kisah menarik yang mampu q tuliskan kecuali cerita perpolitikan kampus.... namun tentu saja hal tersebut bukan cerita dengan nilai jual yang baik....

las ketok magic? biasa. las ketok gaib??? ini baru luar biasa...
whahaha... seakan terlalu dipaksakan, namun tak mengape.... tak mengape encephalon ini fill confuse to tuleh something... the best important is, jaro2nyo mantong tem neutuleh... peu na rencana bantah...

teringat pepatah aceh...
lage jaroe lam weng, ta tarek putoh, ta tulak, meukilah... (pu butoi han?) lake meu'ah menyo leu salah beuh...

nyan keu nyan nyang jino long alami... hope-hope na las ketok gaib to make all be bettter like usually... hope...hope....
Read More..
0 komentar

CINTA SEJATI...

pelajaran hari ini yang aku dapat dari salah seorang sahabat terbaikku.

pelajaran hari ini menceritakan tentang Cinta Sejati.
Suatu ketika Umar bin Khatab Bertanya kepada Gurunya tentang apa itu cinta sejati.
Umar: wahai guru, apakah cinta sejati itu?
Guru: cinta sejati adalah kamu pergi ke sebuah taman yang luas, kemudian kamu petik sebuah bunga yang paling cantik menurutmu
Umar: baiklah guru.

kemudian Umar pun pergi ke taman untuk mengikuti saran sang guru guna menemukan cinta sejati.
selang beberapa waktu umar kembali kepada gurunya tanpa membawakan sekumtum bungapun. sang guru pun bertanya kepadanya tentang perihal kedatangannya yang tidak membawa sekuntum bunga pun.
Guru : wahai umar sudahkah kamu laksanakan perintahku?
Umar : sudah guru, saya sudah melaksanakannya, namun saya tidak membawakan satu bungapun.
Guru: mengapa? apa yang terjadi wahai umar?
Umar : aku telah menjalankan perintahmu wahai guru, ketika di taman awalnya aku melihat sekuntum bunga yang menurutku cantik, namun ketika hendak memetiknya aku berpikir dan beranggapa bahwa didepan sana pasti ada bunga yang lebih baik lagi, kemudian aku pun berjalan dan menghampiri bunga selanjutnya dan hendak memetiknya namun aku beranggapan lagi bahwa di depan sana pasti masih ada lebih baik lagi. aku terus melakukan hal tersebut hingga akhirnya aku sampai pada bunga terakhir dan akhirnya aku menyadari bahwa bunga yang aku temukan pertama tadi lah yang paling cantik, namun sesuai perintahmu aku juga tidak bisa kembali lagi pada bunga yang pertama karena telah melewatkannya. hingga akupun kembali kepadamu tanpa membawakan sekuntum bungapun.

Guru: seperti itulah cinta sejati, semakin kau mencari yang terbaik maka kau takkan pernah menemukannya

semoga bermanfaat...
Read More..
2 komentar

Jangan Mau Salah Sebelum Hakim Memvonis....

Tidak seperti biasanya, pembahasan hari ini sedikit serius, dengan bahasa-bahasa yang juga setengah serius.

Siang itu tepatnya tanggal 30 januari 2011, di penghujung bulan yang cerah, kami baru saja selesai tampil nasyid (nasyid haraki, haraki=pergerakan, contohnya Shoutul harokah, Izzatul Islam, IRA, dll). seperti biasa, harus ada refreshing (rihlah) setelah selesai tampil untuk mengendurkan urat-urat kami yang sejak tadi pagi tengang karena demam panggung dan demam manggung, (beda nih artinya), kalau demam panggung=demam karena akan naik panggung, sedangkan demam manggung=demam karena pengennya manggung terus.... kagak turun-turun, pingsan...pingsan dah....

Kembali serius....
tujuan rihlah hari itu adalah pantai lhoknga, menu siangnya adalah intel (indomie telur), maklum mahasiswa, dan agendanya adalah take a photo, group, lonely, lebay, dan narsis...

Masih belum serius juga y??? oke-oke kita akan masuk ke inti permasalahan sekarang.
ketika jalan pulang, aq (zul azmi) menangkap dengan mata, sesosok pamplet dengan ukuran mungkin 3x3 meter yang terpampang sepi sendiri di pinggir jalan lintas Lhoknga-Banda Aceh, pamplet tersebut bertuliskan seperti ini "JANGAN MAU SALAH SEBELUM HAKIM MEMVONIS", sepintas mungkin terlihat biasa-biasa saja, namun ketika saya perhatikan lebih lama, dan saya renungi makna yang tersirat di dalamnya, terlepas dari pemahaman setiap orang, karena tentunya setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda. nurani saya berbisik lirih "sepertinyaada yang janggal dengan kata-kata tersebut, kita ulangi "JANGAN MAU SALAH SEBELUM HAKIM MEMVONIS". menurut pemahaman saya yang tentunya penuh dengan keterbatasan, memahami seperti ini, berbuatlah sesuka hati kalian, apakah itu salah atau benar, jika itu benar itu adalah hal bagus buat kita, namun ketika itu adalah hal yang salah, tetaplah jangan berhenti berbuat salah dan kita tidak perlu menginstropeksi diri kita apakah yang kita lakukan itu salah atau benar, karena sudah ada hakim yang akan memvonis itu salah atau benar. nah tidak akan menjadi masalah jika sang hakim adalah orang yang jujur, arif dan bijaksana tetapi akan lain ceritanya sekiranya sang hakim adalah sosok yang korup, pendusta dan zholim. maka kebenaran tidak akan pernah terungkap dan hukum akan menjadi hal yang diperjualbelikan. kita bebas berbohong untuk menutupi kasus kita atau memenangkan kasus yang nyata-nyata kita salah, karena barometernya adalah hakim bukan moralitas kita, selama kita mampu menyuap hakim atau penegak hukum lainnya, selama kita punya uang yang berlimpah untuk melakukan itu semua maka hukum ada di bawah mata kaki kita atau bahkan sejajar dengan tapak kaki kita. efek yang ditimbulkan adalah orang-orang tidak akan takut dan gelisah lagi berbuat kerusakan di negeri ini, karena dia mampu menyuap hakim, moralitas tidak akan menjadi filter utama, orang lemah (baik raga dan harta) akan semakin tertindas, dan orang-orang kaya akan kebal hukum. semoga praktik tersebut tidak terjadi di negeri yang kita cintai ini, dan semoga tidak ada dan tidak akan pernah ada sosok hakim yang korup, pendusta, dan zholim di dunia ini. karena itu akan membawa bencana besar.
menurut pemahaman saya yang terbatas ini, lagi-lagi terlepas dari pemahaman setiap orang, alangkah baiknya kalau kata-kata di pamplet tersebut diganti dengan kata-kata seperti ini "KATAKANLAH SEJUJURNYA MESKIPUN ITU PAHIT". Karena kejujuran meskipun pahit, namun buahnya manis, dan akan memberikan kedamaian dan keadilan bagi negeri ini. Insya Allah.
lagi-lagi terlepas dari pemahaman setiap orang, saya hanya  mencoba mencapaikan apa yang saya pahami.
Read More..
2 komentar

Dialog "Biasa"

Terjadilah dialog antara dua pemuda setengah normal,  sebut saja namanya jono (nama asal comot) dan lono (kembar tapi beda)...

Jono   : lon, tamat S1 nih, kau mau nyambung S2 dimana
Lono  : tebaklah...tebaklah...
Jono   :tetap di aceh?
Lono  :itu mah "biasa"...
Jono   :jadi? di medan?
Lono  :juga masih "biasa"...
Jono   :di jawa? (gigi mulai merapat)

Lono  :terlalu "biasa"...

Jono   :di luar negeri (agak-agak jengkel)

Lono  :"biasa" amat sih seleranya...

Jono   :jadi dimana lagi? yang g' "biasa" tuh hah...hah...? (Jengkel Tingkat Tinggi (JTT))

Lono  :di Luar Angkasa (dengan santainya)

Jono   : @#$%&^%$#@...... "biasa"-"biasa"... udah gila'....agak bergeser Amprenya...
Read More..
0 komentar

Birokrasi? Omong Kosong...

hari ini  tepatnya tadi pagi, kami berdua berpenampilan rapi dengan kemeja terbaik kami (baru di beli bulan lalu nih kemeja, yah walaupun harganya udah harga cuci gudang....hahahaha entahlah). mengapa kami berpenampilan demikian rapi??? oleh sebab di pagi yang berbahagia ini (yah...tentunya sebelum kami mendengar cerita omong koson itu) kami hendak berkunjung ke kantor tempat masyarakat mengeluhkan kesejahteraannya, ketempat duduknya orang yang dulu dipilih oleh kami dengan harapan dia bisa membawa perbaikan buat kami masyarakatnya. 

nah, jadi kronologis ceritanya begini, kami berdua naik di satu kreta nih (saya selow di boncengan, sang kawan fokus pada kemudi), jadi kami susurilah jalan tersebut menuju sang tempat "omong kosong" tersebut, sampai di perempatan jalan kami belok kiri putar haluan menyebrang dan belok kanan, di perempatan jalan tersebut tidak ada polisi, kami pun sama-sama heran. gimana kagak heran jam segini polisi kagak ada di pos lalu lintas perempatan. kira-kira 50 meter kemudian kami semakin heran bertambah-tambah ( kalau bahasa inggrisnya be strange so so... hahahaha.... entahlah.). gimana kagak makin heran brow... masak pagi-pagi gini tuh bapak-bapak polisi malah enak-enakan duduk-duduk sambil ngopi, sebagian baca koran, sebagian bincang-bincang, separu dari sebagian bincang-bincang dengan cowok, eh... separuh dari sebagian lagi bincang-bincang sama cewek, ntah cewek mana entah.... alah... entahlah..... "alangkah anehnya negeri ini"...

kembali ke perjalanan....
setelah melewati pos polisi tak bertuan kamipun menyebrang jalan berbelok kekanan dan jalan lurus kira-kira 100 meter, ambil ancang-ancang tekong kiri patah masuk kantor kearah belakang agak melambat sedikit, bukan karena segan, tapi lagi kebingungan mencari tempat parkir. hahahaha..... entahlah....
sampai tempat parkir, matikan kereta, cagak, turun serentak, buka helm juga serentak, meletakkannya juga serentak... berkaca di kaca spion dikit, dikit aja, banyak-banyak ntar malah pecah tuh kaca... hahaha....entahlah.

dengan percaya diri keluarkan kertas jimat, nomor proposal, menuju tempat tujuan.... sampai di tempat disambut ramah disuruh ketempat selanjutnya, sampai ditempat selanjutnya disambut dengan lebih ramah dan disuruh ketempat berikutnya, sampai ditempat berikutnya yang lumayan jauh juga (karena kantornya besar nih) disambut dengan lebih ramah lagi dan disuruh menuju tempat setelahnya. sampai tempat setelahnya di teken tuh kode, dibuat nominal rupiah yang tertera di proposal dan di suruh ketempat didekatnya... kamipun sempat tersenyum sedikit lebar dengan semangat semakin menggebu-gebu.... (apalagi setelah melihat tuh nominal rupiah ditanda tangani). sampai di tempat didekatnya di cek kode proposal, dan disuruh ketempat yang ada tepat di belakannya.... ini nih tempat terakhirnya.... kami pun tersenyum, demikian juga dengan ibu didepan kami, tapi makna senyum keduanya mah siapa yang tahu, kita ikuti aja kelanjutan ceritanya, dan terjadilah dialog diantara kami. dialog antara bu' X (g' boleh sebut nama ntar dituntut seperti Prita...hihihi....) dan kami (2 mahasiswa Lugu).

bu' X : oh, mohon bantuan dana y? proposal apa de'?
2 mahasiswa : e... proposal tit...... (sensor maksudnya)
bu' X: yayaya..... tapi kami nggak ada dana sekarang de', blum ketok anggaran 
(jduar.... jawabannya menyentakkan kami)
2 mahasiswa : waduh.... blum ada ya bu', 
bu' X : iya de', karena kan kami belum ketok anggaran, nanti lah kalau udah ketok anggaran baru ada, ni di simpan aja dulu nomornya, jangan hilang y
2mahasiswa: oh gitu... jadi kapan bu' disahkan anggarannya (padahal aku mau bilangnya gini "em... jadi kapan bu' tuh anggaran diketok-ketok??? pake martil??? hiahahahaha.... enteahlah...)
bu' X : oh... bulan-bulan 8 nanti de'.
busyet dah, kita butuh bulan depan, eh... malah disusruh datang beberapa bulan lagi, dasar birokrasi aneh, kalau kita datang akhir tahun katanya semua dana sudah dialokasikanlah.... kalau kita datang awal tahun.... eh... malah di bilang anggaran belum disahkan... aneh... jadi kita harus datang kapan..... halah... entahlah....
mau bilang g' ada dana aja birokrasinya sepanjang ini, dasar birokrasi omong kosong.... padahal serapan anggaran pertahunnya masih minim, malahan beberapa kali kena penalti dari pusat karena serapan anggaran minim.... atau bahasa gamblangnya dikasih duit sama pusat eh... g' pandai ngabisinnya... kita minta sedikit aja... malah dibilang g'ada, aneh bukan..... 

ya sudah lah.... permisi, ambil kreta pulang.... 

mungkin salah satu penyebab negara ini g' maju-maju.... karena birokrasinya...... entahlah.... 
Read More..
0 komentar

Tamparan 2 Tangan dan Pasukan Delapan (8)

hari itu.....
hari itu... aq lupa ntah tanggal berapa, demikian juga bulannya aku lupa, kalau tahunnya agak-agak inget gitu sih, kalau gak betul salah tahun 2003, pada masa itu zul azmi kecil bersama teman-temannya sedang mengikuti latihan PASKIBRA di SMP ------- MEDAN (Sensor), hah... aku ingat kejadian itu sekitar bulan-bulan 6 karena 2 bulan menjelang Bulan Kemerdekaan RI yang kesekian kalinya.Ya...ya...ya... Disiang yang cerah itu, lazimnya sih "gersang", karena di sekolah kami pepohonannya boncel-boncel (bonsai tercecel, tercecel=tercicil=cicil=kecil, g' nyambung yah, ntahlah...), katanya sih karena program School Greennya baru pada tahap perencanaan, namun bukan perencanaan di atas kertas, melainkan di dalam konsep, dan juga bukan konsep yang di tulis di atas kertas, melainkan konsep yang terlintas begitu saja di dalam memory, yang juga nggak tahu ntah memory siapa, dan lagi-lagi ntahlah....

back to serious.... (bukan Back to Chorus...)
siang itu kami di latih oleh seorang guru kawakan (bahasa inggrisnya Old Teacher gitu), yang juga merupakan pembina paskibra sekaligus pramuka dan juga pembina fisika kelas 2, guru fisika gitu gamblangnya, hahaha ... ntahlah...
ketika sedang dalam sesi latihan yang begitu mencekam dan menyiksa itu (kenapa saya bilang mencekam, sebentar lagi kita akan tahu apa maksudnya) tiba-tiba sang guru berkata "hei kamu!!! yang menunduk!!!" apesnya siang itu aku sedang menghayal, sehingga suara bentakan dari pak guru tidak saya indahkan dan hanya terdengar sayup-sayup diantara lamunanku, akibatnya aku tidak tahu bahwa siswa yang dipanggil adalah saya... jadilah beliau datang menghampiri kami, tepatnya menghampiri saya,lebih tepatnya lagi berdiri di depan saya dan sebelum saya sempat sadar... "Bam-Prak-Prak-Prak" (ditampar maksudnya, "Double Tampar Attack") dua tangan, kiri dan kanan, menghimpit kedua pipi saya yang kata teman-teman pipi yang hitam-hitam kereta api, biarpun hitam gak bisa di putihi. Sedetik itu pula aku tersadar dari lamunanku, dan tersadar bahwa baru saja terjadi banturan yang cukup mengagetkan di wajahku, persis seperti kagetnya warga nagasaki dan hiroshima jepang ketika amerika menjatuhkan bom atom.wajah ini terpaku dan tak satu katapun keluar dari bibir gelapku, namun dibalik itu semua batin ini menjerit "huuwwaadoohhhhhh........" hahaha.... sakitnya sih g' seberapa, malunya ini yang g' ketulungan,

akibat dari peristiwa itu jadilah aku seorang paskiber (sebutan gaul untuk para Paskibra) yang kukuh, kekeh, dan kokoh, serta tahu menempatkan posisi (tahu kapan harus melamun lagi, hahahah....). dan karena keteguhanku akhirnya aku terpilih sebagai pasukan delapan (Pasukan penggerek bendera), ini adalah sebuah kehormatan bagiku, tapi aku gak tahu kenapa hal ini bisa terjadi mungkin karena kegigihanku mengikuti latihan (positif thinnking), padahal sesungguhnya karena tubuhku yang kurang tinggi (pendek yang diperhalus), karena pasukan delapan pada saat itu adalah orangnya pendek-pendek dan mungil-mungil (kecuali aku), karena aku dapet gelar sendiri yaitu imut (item mutlak). hahahha.... ntahlah....

Prestasi : sekali membuat robek bendera latihan (Hijau Kuning) ketika gladi resik I
Read More..